Resensi Novel : Surat Kecil Untuk
Tuhan
I.
IDENTITAS BUKU
Ø Judul Novel : Surat
Kecil Untuk Tuhan
Ø Tahun : Agustus
2008
Ø Penulis : Agnes
Davonar
Ø Penerbit : Inandra
Publisher
Ø Jumlah halaman : 230
halaman
Ø Kategori : True
Story
Ø Cetakan : ke-8
Ø Jenis Cover : Soft
Cover
II.
ISI BUKU
A.
Sinopsis
:
Kisah Nyata Gadis Berusia 13 Tahun Bertahan Hidup Dari
Kanker Ganas Paling Mematikan Di Dunia
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
Terjadi pada orang lain
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
Terjadi pada orang lain
Cuplikan di atas adalah sepenggal
bait dari tulisan Keke, seorang penderita kanker ganas yang menyerang bagian
wajah, Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak pertama di Indonesia. Keke
atau Gita Sesa Wanda Cantika adalah seorang gadis remaja berusia 13 tahun
ketika divonis memiliki penyakit kanker mematikan tersebut yang dapat
membunuhnya dalam waktu 5 hari. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian
wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan
sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya
gadis normal lainnya.
Mendengar vonis tersebut, sang Ayah,
Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri
kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah
dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan.
Perjuangan panjang Keke dalam
melawan kanker ternyata membuahkan hasil. Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama
dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter
Indonesia dalam menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi di
Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua dokter
di dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah
sebuah pesta kebahagiaan sesaat. Keke sadar jika nafasnya di dunia ini semakin
sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia justru bersyukur mendapatkan sebuah
kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun
lamanya, walau pada akhirnya ia harus menyerah. Dokter pun akhirnya menyerah
terhadap kankernya. Di nafasnya terakhir itulah ia menuliskan sebuah surat
kecil untuk Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang
berharap tidak ada lagi air mata di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada
siapapun.
Hingga pada tanggal 25 Desember
2006, Keke menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11 malam. Tepat setelah
ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan
sahabat-sahabatnya. Namun kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata berjatuhan
ketika membaca kisahnya lewat buku Surat Kecil Untuk Tuhan. Pesan Keke terhadap
dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah
sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman.
B. UNSUR
INTRINSIK :
Ø Tema :Perjuangan seorang Remaja
melawan penyakit kanker Ganas (Rabdomiosarkoma),tetapi memiliki semangat
untuk Hidup.
Ø Tokoh :
1. Keke
2. Ayah
Keke
3. Andi
4. Pak
Iyus
5. Sahabat
Keke (Fadha, Maya, Shifa, Ida, Andhini)
6. Kak
Kiki
7. Kak
Chika
8. Dr.
Adhi
9. Dr.
Mukhlis
Ø Penokohan :
·
Keke (Tokoh utama yang Berperan Sebagai
“Aku”) :
Seorang remaja yang aktif, percaya
diri dan Cerdas. Hal ini dapat
dilihat dari
Bacaan hal 11 :
“Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah sambil menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah.Aku
sering ikut ekstrakulikuler
volley dengan kakak-kakak kelas dan kedua kakakku. Selain itu, aku juga suka ikut
membantu mereka untuk membuat mading (Majalah
Dinding).
Kemudian aku
diarahkan oleh kakak
kelasku menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku berbakat menggambar
dan daya imajinasiku tinggi. Begitu kata mereka.
MemilikiKeinginan
dan cita-cita dirinya sendiri,walau hidupnya tidak akan lama-
Lagi Hal 46 : “Rasa sakit pada hidungku
mulai terasa lebih menyakitkan,disertai ngilu dibagian rahang yang menghambat
pernafasanku.Aku hanya bertahan untuk tidak membuat tubuhku seolah sakit.”
Hal
61 :” Aku pun kembali memakan tumbuhan itu dengan sedikit air mata berjatuhan
tapi sekali lagi ayah menunjukan tekad kepadaku agar terus berusaha”
Hal
62 :”Itulah yang membedakan putriku dengan yang lain. Dia adalah gadis kuat dan
penuh dengan ketegaran dalam mengahadapi cobaan berat “
Hal
89 :” Aku tidak boleh ikut menangis bila mereka menangis.Kalau aku menangis itu
sama saja aku bersedih dan itu akan membuat mereka tidak berhenti menangis. Aku
pun tersenyum pada mereka. Lalu berkata “Kalian semua jangan menangis,kan keke
tidak apa-apa. Kalau kalian nangis,keke jadi mau tidur lagi aja ..hehhe…””
Hal
123 :” Ayah jangan meminta maaf,karena keke telah ikhlas menerima semua cobaan
ini .. Keke aja kuat. Ayah juga harus kuat..dan kita sama-sama hadapi semua ini
sebagai kasih saying Tuhan sama Keke”
Hal 179 :” Aku ingin buktikan kalau kanker ini
bukan halangan bagiku untuk bersekolah. Rasa sakit kepalaku atau ngilu akan
kutahan.”
.Hal
11 :” di dalam pikiranku selalu teringat nasehat ayah dan aku ingin membuat
orang tuaku bangga.”
·
Ayah Keke (Dalam cerita Disebut “Ayah”)
:
Seorang ayah
yang bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.Hal ini dapat dilihat
dari Bacaan Hal 61 :
“Aku menolak di
gigitan kedua, tetapi ayah dengan setia berada disam-pingku dan terus
memberikan dukungan kepadaku sambil merayuku untuk memakan
obat-obat herbal tersebut.’Ayo, Keke…Dimakan sayang… kan
Kamu mau
sembuh.Kita berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu sembuh. Nanti di tanah
suci kita bersyukur kepada Allah karena kamu dibe-rikan kesehatan.Kamu mau kan sayang…???
Kata Ayah’ “
Tidak gampang menyerah. Hal 65 :”Aku
kini lebih sering menghabiskan waktuku untuk selalu berkeliling dengan ayah
dari satu kota ke kota lain mencari pengobatan alternative untuk menghidari
operasi “
hal
77:”Bagiku,ia adalah ayah yang sungguh luar biasa. Tidak ada kata pantang
menyerah darinya untuk menyelamatkan hidupku dari kanker ini.”
·
Andi :
Pehatian dan
Penyayang.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 72. :
“Keke,
Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa-diri seperti ini
bukanlah Keke yang sesungguhnya?! Keke yang sesu-ngguhnya adalah orang yang
Andi cintai dan seorang gadis yang tabah. Keke yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum dan
riang dalam keada-
an apapun! “ Ujar Andi.
Hal 32 :”mau andi maintain obat flu
di UKS nggak ?”
Hal 82 :”Dan yang paling membuatku
menjadi lebih semangat,Andi Kekasihku juga hadir untuk memberikan dukungan
untukku.”
·
Pak Iyus :
Sangat setia
pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke. Hal ini dapat
dilihat Dari bacaan Hal 113 :
“Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir.Ada
ayah,ada kak Chika,ada kak Kiki dan ada pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja. Pokoknya kamu
tenang aja…. Mendingan kita lanjutkan Makan kita ini, oke?” Ujar pak Iyus
sambil mengajakku bercanda.
·
Sahabat-Sahabat Keke.
(Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)
Baik, setia
menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke baik, setia Kawan.
hal. 67 :”Dan yang paling membuatku bersemangat saat ini karena teman se-gengku mau ikut untuk mengantar aku pergi ke lokasi yangjauh itu. Aku tidak menyangka mereka rela minta izin untukku.
hal. 67 :”Dan yang paling membuatku bersemangat saat ini karena teman se-gengku mau ikut untuk mengantar aku pergi ke lokasi yangjauh itu. Aku tidak menyangka mereka rela minta izin untukku.
Hal 82 : “ Aku begitu bahagia saat
melihat seluruh teman-temanku datang.
Hal 91 : “ Aku idak perlu merasa
kesepian karena teman-temanku juga bergantian setiap hari menemani aku. Jadi
rasa capek itu hilang,yang ada rasa bangga terhadap teman-temanku yang selalu
setia menemaniku.”
Hal ini dapat
dilihat dari Bacaan Hal 99 :
“Hal pertama
yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu..
Kuletakkan
tanganku dan kusentuh dengan jariku.Rasa lembut meja coklat
Ini nyaris
telah kulupakan. Fadha dan Sahabat-sahabatku hanya tersenyum
Padaku sambil
berkata……
“Welcome back,Keke..!!” Ujar Mereka..”
Hal 160 :”Untuk sahabat kami,Keke.
Kami selalu ada dihatimu. Dan selalu bersamamu untuk selamanya. Disini
kamimenunggumu untuk kembali.”
·
Bibi :
Seorang Pembantu rumah tangga yang baik dan
perhatian kepada Keke.
Hal ini
dapat dilihat dari bacaan Hal 13-14 :
Ayah
sudah menunggu di mobil bersama supirnya. Aku berlari menuju bangku
belakang.Lalu ayah berkata padaku,“Lama banget sih… Katanya mau latihan dulu
sebelum upacara pagi ini! “
“Aduh ayah.. Maaf, tadi kesiangan sedikit.. “ Lalu Bibi
memberikan roti kepada ayah untuk diberikan padaku“Ini, makan roti yang sudah
disiapkan Bibi!”
·
Kak Kiki :
Suka Bercanda
dan sedikit jahil kepada Keke.Hal ini dapat dilihat dari Bacaan Hal 29:
“Kak Kiki tidak
percaya begitu saja.Saat aku lengah, dia langsung mencopot Kacamata
hitamku. Akhirnya semua pun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa kakakku meledak
dan ia terlihat senang melihat wajahku. Untungnya ayah langsung melotot
ke arah kakakku dan kak Kiki pun terdiam. Ayah mem-perhatikan keadaan mataku.
Ia sedikit panik melihat aku bisa tertular penyakit mata karena sejak kecil aku
terbilang jarang sakit.”
·
Angel
Sombong dan suka
mengejek sesama temannya.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 33 : Sebelum pertandingan,Angel sempat mendatangi timku.
“Aduh,
kayaknya kalau memang dengan keadaan musuh yang sakit nggak enak juga ya?
Tapi apa boleh buat.. Kita terpaksa harus menang dengan keadaan kayak
gini!”
Fadha
langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani ejekan Angel.
“Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat ngalahin kita.. Daa…
“Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat ngalahin kita.. Daa…
“Ucap Angel sambil meninggalkan kami”.
Tetapi dia juga cepat tersentuh,dan
mau meminta maaf pada oranglain
·
dr.Adi Kusuma :
Seorang Dokter
yang pertama merawat Keke ketika Keke sakit.dr.Adi sangat baik merawat
Keke. Hal ini dapat
dilihat dari bacaan Hal 35-36 :
“Jadi,
Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampe mimisan gitu?”
“Hmm..
Sampai sejauh ini sih saya kira Sinus. Tapi belum tau juga kalau belum di
Ronsen.
Sekarang saya
tulis resep aja. Kalau bisa sih Keke jangan sekolah dulu
selama proses pengobatan..”
“Iya..”
Jawabku singkat.
“Obat
ini diminum dulu secara teratur selama 5 hari. Bila tidak ada perubahan, saya
akan buat surat pegantar ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan).”Ujar
dokter Adi Kusuma.
·
Prof.Mukhlis :
Seorang
Profesor yang ahli dalam bidang kanker.Prof Mukhlis sangat berjuang dalam
mengatasi penyakit kanker Keke.Hal ini dapat dilihat dari bacaan
hal 77 :”Saat melihatnya aku
merasakan keramahan dari sosoknya.”
Hal 78 :” Berbeda dengan yang
lainnya,Prof.Muklis lebih ingin berbicarapribadi padaku.Beliau orangnya hangat
dan baik.
Hal 115 :”Kekuatan yang paling
membuat keke sanggup bertahan adalah diri anda,Pak Joddy. Tunjukan kekuatan itu
untuk membuat keke lebih kuat dari siapapun.”
Hal 115 :
“Kita coba lakukan hal yang sama, yaitu dengan proses kemoterapi satu
Seri lagi,dilanjutkan dengan Radioterapi
dengan disinar. Jika ini belum ber-
Hasil maka akan saya diskusikan dengan teman-teman saya di Universitas
Indonesia. Kita bedoa saja, semoga cara ini berhasil.” Kalimat pesimis dari
Prof Mukhlis.
·
Latar/setting :
Latar tempat kejadian dalam cerita ini adalah di Kota
Jakarta.
Tepatnya di
kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke
Pedagang Kaki
lima
Latar waktu
kejadian dalam novel tersebut adalah malam Hari
Suasana
Kejadian dalam novel tersebut adalah Menyenangkan
Ketiga latar
dalam kutipan novel tersebut terungkap dalam
cerita pada Bacaan
Hal 111. “ . . .Ayah pun mangajak kami makan malam diluar sambil
menikmati udara malam Kota Jakarta, karena hari ini menu makan malam
kami tidak tersedia. Sejenak kami menikmati sea
food di kaki lima yang
enak di kawasan Green Garden.Aku
senang kami bisa tertawa bersama-
sama dan aku berhasil melenyapkan rasa gundah dihati ayah dan kakak-
kakakku.”
• Alur/plot :
Dari kutipan novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang
Bersifat maju.Jalinan cerita disusun berdasarkan urutan waktu-
yang berjalan ke depan.Bukan berbalik ke masa lalu/lampau.
Tahap perkenalan/Penyituasian
:
Tahap
ini dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :
Hai
sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya….Ok!
Biar gampang
sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
Bersaudara. Aku
mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat
Saja.Panggil
mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….
Jadi
diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
Chika adalah kakak tertuaku.Dia lebih tua 8 tahun dari aku. Saat ini selain
kuliah,
dia juga bekerja di salah satu Free
Magazine di Jakarta. Tentu saja
dia adalah kakak kebanggaanku karena ia dapat membagi waktu antara
kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orangtua kami.
2.Tahap
permunculan konflik :
Tahap
ini dapat dilihat dari bacaan hal 28 :
Setelah kakakku
sembuh, sepertinya ada yang aneh ketika aku terbangun di pagi hari.
Aku merasa
mataku terasa perih .aku segera melihat di cermin di lemari kamar.
Astaga!! Mataku
memerah.Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi!
Aku
tertular penyakit mata Dari kakak. Aku memang sudah berpikir akan menerima
penyakit ini karena
Karma meledek kak kiki. Kalau sudah begini aku hanya bisa
pasrah. Mungkin
aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Untuk menghindar
keadaan
memalukan, aku sengaja memakai kacamata hitam saat hendak makan pagi.
Rasanya malu
sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar