NASKAH DRAMA SATU BABAK
KELOMPOK 2
KELAS IX C
OLEH :
Ketua :
Kadek Dwi Arista
Anggota : Made Arum Pita Loka
Wayan
Eka Kensulasih
Luh
Evi Sugiyani
Kesih
Nurjanah
Wayan
Aryandika Nurasta
SMP NEGERI 2
BANJIT
TP 2010-2011
BERJUANG UNTUK MASA DEPANKU
Pemeran :
1. (Eka) Nada : Remaja Berusia 15 tahun,anak ke 3,anak keluarga kurang mampu
2. (Dwix) Yuli : Kakak Nada,anak ke 2,tamatan SMP,bekerja sebagai pedagang
kue.
3. (Evi) Isfa : Anak pertama,bekerja sebagai pengasuh bayi di sekitar
kompleksnya.
4. (Arum ) Karina : Adik Nada,anak ke 4,kelas 6 SD.
5. (Kesih) Ibu : Penjual nasi uduk keliling, yang penyayang
6. (Dika) Ayah : Bekerja sebagai penggarap sawah di tanah orang.
Sinopsis
Cerita drama
mini ini sering di alami oleh beberapa pelajar.Ceritanya dimulai ketika Nada sedang berkumpul dengan
keluarganya pada malam hari di ruang makan untuk membahas mengenai sekolah Nada.
Orang tua Nada tidak mampu untuk membiayai sekolah Nada. Akhirnya Nada
memutuskan untuk berusaha bekerja sebagi pedagang kue seperti kakak nya,agar ia
bisa melanjutkan sekolah.
( Malam hari
di meja makan )
Ayah :
(menuju dapur,di dapur ada Ibu dan Yuli. Ayah menatap mereka dengan senyum yang
indah). Apa yang sedang kalian lakukan?
Ibu :
( mendekati ayah) ini singkong rebus Yah ?
Ayah :
Terima kasih, bu. ( sambil mengunyah singkong rebus),
Yuli :
YahNada tadi menangis, setelah aku tanya ia menangis karena ingin melanjutkan
sekolahnya ke SMA.
Ayah :
Ehm (sedikit tersedak lalu meminum airnya), Ayah mengerti keinginan adikmu yang
sangat ingin melanjutkan sekolahnya itu, tapi keadaan keluarga kita tidak
memungkinkan untuk melanjutkan sekolahnya. Dari sejak lama juga ayah ingin
melanjutkan sekolah Nada, bahkan kau dan kakakmu sampai tamat SMA. Tapi uang
hasil ayah bekerja hanya cukup untuk membeli sayuran sehari – hari saja dan
ayah juga sudah sisakan untuk biaya Karina sekolah sampai tamat SMP.
Ibu :
Iya, benar yang dibilang oleh ayahmu itu. Ibu sudah berusaha agar masakan Ibu
lebih enak lagi agar laku dan uangnya Ibu gunakan untuk membantu ayahmu
mendapatkan uang untuk melanjutkan sekolah adik – adikmu.
Yuli :
Iya ayah, ibu, aku mengerti jika ayah dan ibu sangat susah untuk mendapatkan
uang, aku juga sudah merasakannya Yah, hasil jualan kue ku juga hanya cukup
untuk menambah kebutuhan sekolah Karina yang sangat banyak itu. Sedangkan hasil
kerja Kak Isfa juga demikian. Aku juga sudah bersyukur, jika Nada sudah dapat
lulus SMP dengan nilai yang memuaskan. Tapi aku tak ingin cita – citanya
terputus sampai disini.
Isfa :
(pulang dari kerja), Assalamualaikum.
Ayah, Ibu dan Yuli : (menengok ke arah pintu) Walaikum salam.
Yuli :
(mencium tangan kakaknya) Kakak, kenapa baru pulang jam segini?
Isfa :
(sambil mengusap keringatnya) Iya dik. Tadi kakak di suruh membantu majikan
kakak untuk membuat kue. Karena anaknya besok akan ulang tahun.(lalu mencium
tangan ayah dan ibu)
Nada dan Karina : (keluar dari kamar mereka, lalu
mencium tangan kakaknya dan ikut duduk di meja makan bersama Ayah, Ibu dan
kakaknya)
Nada :
Kak, teman - temanku menceritakan bahwa mereka semua akan melanjutkan
sekolahnya di SMA negeri di depan SMP. Mereka semua bertanya padaku, aku akan
sekolah SMA di mana. Aku tak bisa menjawabnya.
Isfa :
Dik, kakak tau keinginanmu yang ingin melanjutkan sekolah di SMA seperti teman
– temanmu yang lain tapi ingatlah, keluarga kita adalah keluarga yang kurang
mampu.
Yuli :
Tadi juga kakak sudah mempertimbangkan dengan Ayah dan Ibu tentang sekolahmu,
Nada (memandang mata ayah).
Ayah :
Maaf ya nak, Ayah tidak bisa melanjutkan sekolahmu lagi ke SMA, karena gaji
hasil Ayah bekerja hanya cukup untuk membeli makanan untuk keluarga ini saja. Kau
harus mengerti, semua anak – anak ayah harus bisa tamat SMP, jika kau mau
melanjutkan sekolah ke SMA, pasti sekolah adikmu akan terganggu.
Ibu :
Iya nak, kau tidak boleh egois. Ibu sudah merasa puas karena kau dapat lulus
SMP dengan nilai yang memuaskan(memberi senyum kepada Nada).
Nada :
Terima kasih Bu, ya, kalau seandainya aku tidak bisa melanjutkan sekolah lagi,
aku akan mencoba mencari pekerjaan yang pantas seperti Kak Isfa dan Kak
Yuli(sambil melihat kedua kakaknya)
Karina : Kak Nada, aku juga pasti membantu kakak
untuk mendapatkan pekerjaan yang layak(sambil tertawa kecil).
Yuli :
Seandainya saja ada pekerjaan kantoran yang menerima anak tamat SMP. Pasti kakak
akan usahakan untuk mencarikanmu pekerjaan itu, Nada(terlihat mengeluh).
Isfa : Kakak juga akan coba carikan kamu pekerjaan
di lingkungan kompleks ini(memandang adiknya dengan penuh kasih sayang).
Nada : Terima kasih
Kak(tersenyum melihat kedua kakaknya).
Ayah :
Baiklah, kita lanjutkan besok saja. Ini sudah terlalu malam, lagi pula kalian
besok juga akan bekerja pagi, terutama Karina, besok kau sekolah,Nak(sambil
memasuki kamar yang mungil).
Nada dan Karina : baik, Yah(lalu memasuki kamar di
sudut rumah).
Isfa dan Yuli : Iya Yah, kami tidur sebentar saja. Kami masih ingin
mengobrol(sambil tersenyum pada Ayahnya).
Ibu :
Sudah ya Nak, ibu mau tidur dulu, besok
ibu harus bangun pagi – pagi untuk menyiapan barang dagangan(berjalan menuju
kamar Ayah).
Isfa dan Yuli : Iya, Bu(sambil tersenyum kepada Ibunya).
Isfa :
Dik, pekerjaan apa yang pantas untuk Nada? (terlihat seperti orang yang
bingung)
Yuli :
Ehm(sambil mengelus rambutnya), aku juga bingung Kak. Atau sementara waktu ini,
Nada ikut denganku saja berjualan kue.
Isfa :
iya kalau dia mau, kalau tidak?(semakin
terlihat bingung).
Yuli :
Aku yakin dia pasti mau, karena kita belum menemukan pekrjaan yang pantas
untuknya.(menuju ke ruangan diantara kamar Ayah dan Nada), ayo Kak, kita tidur
ini sudah larut, besok aku harus ke pasar pagi – pagi.
Isfa :
(menyusul adiknya ke kamar tengah).
(Pagi-pagi
buta di teras rumah )
Nada :
( menyapu halaman rumah)
Yuli :
( menuju tempat duduk di teras rumah) lagi nyapu ya dik ? Sini bentar donk !
kakak mau bicara.
Nada :
ada apa kak ?
Yuli :
Gmana sama sekolah kamu?
Nada :
Aku sudah tarik keinginanku yang terlalu berharap untuk melanjutkan sekolah ke
SMA. Aku juga sudah ingin mencari pekerjaan seperti Kak Isfa dan Kak Yuli. Aku
ingin membantu Ayah untuk mencari uang agar dapat memenuhi sandang keluarga
kita dan memnuhi kebutuhan Karina sekolah. Biarlah hanya Karina yang hanya bisa
melanjukan sekolahnya hingga SMA(menundukkan kepalanya karena kecewa).
Yuli :
tidak dik,kakak tidak akan membiarkan mu berhenti sampai SMP. Kakak akan
berusaha agar kamu,tidak seperti kakak yang hanya lulus SMP.( Menunduk sedih )
gimana kalu kamu ikut kakak berjualan kue?
Nada :
Aku mau kak,semoga saja hasil jualan kue bisa menambah-nambah uang sekolahku.
Yuli :
(mengeluarkan sejumlah uang) Dik,ini kakak punya sedikit uang untuk melanjutkan
sekolahmu.Kakak akan berusaha agar kamu tetap melanjutkan sekolah.
Nada :
(memeluk Yuli,matanya berkaca-kaca) trimaksih kak
Karina : ( berlari kecil membawa uang ribuan dan
beberaparecehan) Kak Nada,aku juga ingin membantu kakak,ini uang tabungan
aku.Kakak pakai saja,nanti aku bisa nabung lagi.
Nada :
tidak usa dik,kamu simpan saja. Kakak sudah cukup kok.
Karina : Ya sudah kalau tidak mau,(tersenyum,lalu
masuk ke dalam rumah.)
Yuli dan Nada : (tertawa meliht Karina )
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar