TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN MENURUT KONSEPSI ALIRAN NATIVISME, EMPIRISME DAN KONVERGENSI
KELAS
IB / KELOMPOK 2
NAMA
:
KADEK
DWI ARISTA 1413021056
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2014
PEMBAHASAN
Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Menurut Aliran Nativisme
Gambar.
Schopenhauer
|
Tokoh aliran Nativisme adalah Arthur Schopenhauer. Ia adalah filosof
Jerman yang hidup pada tahun 1788-1860. Oleh karena itu, hasil pendidikan
ditentukan oleh bakat yang dibawa sejak lahir. Prinsipnya, pandangan Nativisme
adalah pengakuan tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak manusia
lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan fisiologis yang bersifat
herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang kapasitasnya berbeda dalam diri
tiap manusia. Ada yang tumbuh dan berkembang sampai pada titik maksimal
kemampuannya, dan ada pula yang hanya sampai pada titik tertentu.
Misalnya,
anak mirip orangtuanya secara fisik dan akan mewarisi sifat dan bakat orangtua.
Prinsipnya, pandangan Nativisme adalah pengakuan tentang adanya daya asli yang
telah terbentuk sejak manusia lahir ke dunia, yaitu daya-daya psikologis dan
fisiologis yang bersifat herediter, serta kemampuan dasar lainnya yang
kapasitasnya berbeda dalam diri tiap manusia. Ada yang tumbuh dan berkembang
sampai pada titik maksimal kemampuannya, dan ada pula yang hanya sampai pada
titik tertentu. Contoh lainnya seorang anak yang berasal dari orangtua yang
ahli seni musik, akan berkembang menjadi seniman musik yang mungkin melebihi
ke-mampuan orangtuanya, mungkin juga hanya sampai pada setengah kemampuan
orangtuanya. Keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki oleh orangtua juga
dimiliki oleh anaknya.
Ø Adapun faktor- faktor
yang mempengaruhi dalam aliran nativisme ini adalah :
a.
Faktor genetik
Adalah faktor gen dari kedua orangtua yang mendorong adanya
suatu bakat yang muncul dari diri anak. Faktor ini menyatakan bahwa, apapun bakat yang ada pada
orangtua anak, anak pun pasti akan memiliki bakat itu.
Contohnya adalah Jika kedua orangtua anak itu
adalah seorang penyanyi maka anaknya memiliki bakat pembawaan sebagai seorang
penyanyi yang prosentasenya besar atau bisa juga ayahnya menjadi dokter maka suatu saat anaknya juga akan memiliki peluang besar menjadi dokter. Jika kedua orangtua anak itu ada
yang berambut kriting kemudian anaknya tersesebut berrambut kriting juga
b.
Faktor Kemampuan Anak
Adalah faktor yang menjadikan seorang
anak mengetahui potensi yang terdapat dalam dirinya. Faktor ini lebih nyata
karena anak dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Contohnya adalah
adanya kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang mendorong setiap anak untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan bakat dan minatnya.
c.
Faktor pertumbuhan Anak
Adalah faktor yang mendorong anak mengetahui bakat dan
minatnya di setiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhan
anak itu normal maka dia kan bersikap enerjik, aktif, dan responsive terhadap
kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, jika pertumbuhan anak tidak normal maka
anak tersebut tidak bisa mngenali bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Contohnya adalah saat anak berusia 5 tahun dan masuk
sekolah diTK dia akan mulai menunjukan tanda-tanda bakat dia dimana semisal
anak tersebut ketika diajari musik dia sangat respon dan menanggapinya terus.
Ø Adapun tujuan Aliran
Nativisme adalah :
1. Mampu memunculkan bakat yang dimiliki. Dengan
teori ini diharapkan anak-anak bisa mengoptimalkann bakat yang dimiliki
dikarenakan telah mengetahui bakat yang bisa dikembangkannya. Dengan adanya hal
ini, memudahkan anak-anak mengembangkan sesuatu yang bisa berdampak besar
terhadap kemajuan dirinya. Contohnya anak tersebut mempunyai bakat menyanyi dan
disekolahan dia diajak untuk ikut dalam paduan suara dari situlah dia akan
mulai mengembangkan bakat yang dimilikinya
2. Mendorong anak-anak mewujudkan diri yang berkompetensi.
Dengan teori ini diharapkan setiap anak-anak harus lebih kreatif dan inovatif
dalam upaya pengembangan bakat dan minat agar menjadi manusia yang berkompeten
sehingga bisa bersaing dengan orang lain dalam menghadapi tantangan zaman
sekarang yang semakin lama semakin dibutuhkan manusia yang mempunyai kompeten
lebih unggul daripada yang lain. Contohnya ketika anak-anak
disekolah tentu akan ada persaingan untuk menjadi yg terbaik, didalam
persaingan itulah anak-anak akan terus memacu kemampuannya agar tidak kalah
dengan teman-temannya
3. Mendorong manusia dalam menetukan pilihan.
Adanya teori ini manusia bisa bersikap lebih bijaksana terhadap menentukan
pilihannya, dan apabila telah menentukan pilihannya manusia tersebut akan
berkomitmen dan berpegang teguh terhadap pilihannya tersebut dan meyakini bahwa
sesuatu yang dipilihnya adalh yang terbaik untuk dirinya. Contohnya adalah ketika
seorang anak diajak ibunya pergi kepasar untuk membeli baju dia tentu akan
memilih dan pilihan itulah yang akan membuatnya lebih bijaksana karena dia
pasti memilih baju yang benar-benar cocok untuk dia.
4. Mendorong anak-anak untuk mengembangkan potensi dari dalam diri
seseorang. Teori ini dikemukakan untuk menjadikan anak-anak berperan aktif
dalam pengembangan potensi diri yang dimilii agar anak-anak itu memiliki ciri khas atau ciri khusus
sebagai jati diri manusia. Contohnya saat disekolahan ada pemilihan ketua osis maka
anak yang mencalonkan diri sebagai ketua tersebut akan mencoba menggali jati
dirinya apakah mampu atau tidak menjadi seorang pemimpin. Contohnya saat disekolahan
ada pemilihan ketua osis maka anak yang mencalonkan diri sebagai ketua tersebut
akan mencoba menggali jati dirinya apakah mampu atau tidak menjadi seorang
pemimpin
5. Mendorong anak-anak mengenali bakat minat yang dimiliki. Dengan
adanya teori ini, maka manusia akan mudah mengenali bakat yang dimiliki, dengan
artian semakin dini manusia mengenali bakat yang dimiliki maka dengan hal itu
manusia dapat lebih memaksimalkan baakatnya sehingga bisa lebih optimal. Contohnya anak kecil yang
diteskan IQ nya oleh orang tuanya akan lebih mudah dalam mengenali bakat dan
minatnya sehingga orang tuanya tersebut dapat menempatkan anaknya sesuai
bakatnya.
Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Menurut Aliran Empirisme
Tokoh
aliran Empirisme adalah John Lock,
filosof Inggris yang hidup pada tahun 1632-1704. ). Nama asli aliran Empirisme ini adalah “ The School of
British Empiricism” (aliran empirisme inggris). Empire artinya pengalaman. Aliran empirisme berlawanan 1800 dengan
aliran nativisme, karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi
dewasa itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau pengalaman dan pendidikan
yang diterimanya sejak kecil. Pada dasarnya manusia itu bisa dididik apa saja
menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya. Menurut aliran ini bahwa
perkembangan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor dari
luar/lingkungan. Sedangkan pembawaan tidak memiliki peranan sama sekali.
Gambar.
John Locke |
Keburukan yang timbul dari pandangan ini adalah anak tidak diperlakukan sebagai anak, tetapi diperlakukan semata-mata menurut keinginan orang dewasa. Pribadi anak sering diabaikan dan kepentingannnya dilalaikan. Faktor bawaan dari orangtua (faktor keturunan) tidak dipentingkan. Pengalaman diperoleh anak melalui hubungan dengan lingkungan (sosial, alam, dan budaya). Pengaruh empiris yang diperoleh dari lingkungan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Menurut aliran ini, pendidik sebagai faktor luar memegang peranan sangat penting, sebab pendidik menyediakan lingkungan pendidikan bagi anak, dan anak akan menerima pendidikan sebagai pengalaman. Pengalaman tersebut akan membentuk tingkah laku, sikap, serta watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam dunia pendidikan, pendapat empirisme dinamakan optimisme paedagogis, karena upaya pendidikan hasilnya sangat optimis dapat mempengaruhi.
Bagi penganut empirisme
sumber pengetahuan yang memadai itu adalah pengalaman. Yang dimaksud dengan
pengalaman disini adalah pengalaman lahir yang menyangkut dunia dan pengalaman
bathin yang menyangkut pribadi manusia. Sedangkan akal manusia hanya berfungsi
dan bertugas untuk mengatur dan mengolah bahan-bahan atau data yang diperoleh
melalui pengalaman.
Misalnya: Suatu keluarga yang kaya
raya ingin memaksa anaknya menjadi pelukis. Segala alat diberikan dan pendidik
ahli didatangkan. Akan tetapi gagal, karena bakat melukis pada anak itu tidak
ada. Akibatnya dalam diri anak terjadi konflik, pendidikan mengalami kesukaran
dan hasilnya tidak optimal. Contoh lain, ketika dua anak kembar sejak lahir
dipisahkan dan dibesarkan di lingkungan yang berbeda. Satu dari mereka dididik
di desa oleh keluarga petani golongan miskin, yang satu dididik di lingkungan
keluarga kaya yang hidup di kota dan disekolahkan di sekolah modern. Ternyata
pertumbuhannya tidak sama. Kelemahan aliran ini adalah hanya mementingkan
pengalaman. Sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir
dikesampingkan. Padahal, ada anak yang berbakat dan berhasil meskipun lingkungan
tidak mendukung.
Ø Ajaran-ajaran
pokok Empirisme Yaitu:
a. Pandangan bahwa
semua ide atau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan
apa yang dialami.
b. Pengalaman
inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal atau rasio.
c.
Semua yang kita
ketahui pada akhirnya bergantung pada data inderawi.
d. Semua
pengetahuan turun secara langsung, atau di simpulkan secara tidak langsung dari
data inderawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan matematika).
e. Akal budi
sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa acuan
pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi mendapat
tugas untuk mengolah bahan bahan yang di peroleh dari pengalaman.
f. Empirisme
sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan.
Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Menurut Aliran Konvergensi
Gambar
Willian Stern |
Sebagai contoh : anak dalam tahun pertama belajar mengoceh, baru kemudian becakap-cakap, dorongan dan bakat itu telah ada, dia meniru suara-suara dari ibunya dan orang disekelilingnya. Ia meniru dan mendengarkan dari kata-kata yang diucapkan kepadanya, bakat dan dorongan itu tidak akan berkembang jika tidak ada bantuan dari luar yang merangsangnya, contoh lainnya, hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan kata-kata, adalah juga hasil konvergensi. Lingkungan pun mempengaruhi anak didik dalam mengembangkan pembawaan bahasanya. Karena itu tiap anak manusia mula-mula menggunakan bahasa lingkungannya, misalnya bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Inggris, atau bahasa Makassar, dan lain-lain. Kemampuan dua orang anak (yang tinggal dalam satu lingkungan sama) untuk mempelajari bahasa mungkin tidak sama. Itu disebabkan oleh adanya perbedaan kuantitas pembawaan dan perbedaan situasi lingkungan, meskipun lingkungan kedua anak tersebut menggunakan bahasa yang sama.
William Stern berpendapat bahwa hasil
pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungan. Karena itu, teori W. Stern disebut teori
konvergensi (konvergen artinya memusat ke satu titik). Menurut teori
konvergensi ada tiga prinsip :
1.
Pendidikan
mungkin untuk dilaksanakan
2. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya
potensi yang kurang baik, dan
3. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan.
Aliran
konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepat
dalam memahami tumbuh kembang manusia. Meskipun demikian terdapat variasi
pendapat tentang faktor-faktor mana yang paling penting dalam menentukan tumbuh
kembang itu. Variasi-variasi itu tercermin antara lain
dalam perbedaan pandangan tentang
strategi yang tepat untuk memahami perilaku manusia. Seperti strategi disposisional/konstitusional,
strategi phenomenologis/humanistik, strategi behavioral, strategi psikodinamik/psiko-analitik, dan
sebagainya. Demikian pula halnya dalam belajar mengajar, variasi pendapat itu
telah menyebabkan munculnya berbagai teori belajar dan atau teori/model
mengajar. Jadi tegasnya proses pendidikan adalah hasil
kejasama dari faktor-faktor yang dibawa ketika lahir dengan lingkungan. Melainkan Alferd Adler
dengan pengikut – pengikutnya misalnya telah mengadakan studi yang mendalam
mengenai sifat – sifat khas anak dalam hubungan dengan kedudukkannya dalam
struktur keluarga, sperti misalnya anak sulung, anak bungsu, anak tunggal, anak yang semua saudaranya berlainan
jenis dengan dia sendiri dan sebagainya. Mereka menunjukkan sifat – sifat yang
khas bukan karena keturunan tetapi justru karena kedudukkan mereka dalam
struktur keluarga yang khas, yang menyebabkan adanya sikap yang khas dari orang
– orang tua serta anggota – anggota keluarga yang lain yang lebih dewasa. Juga
mereka beranggapan bahwa kemiripan – kemiripan yang ada antara anak – anak
dengan orang tua mereka tidaklah berakar pada sasar keturunan, melainkan
berakar pada lingkungan , yaitu peniruan : dalam perkembangannya anak meniru
orang – orang dewasa dan karena pergaulannya terutama pada orang tuanya, maka
yang menjadi obyek atau model peniruan adalah orang tua mereka sendiri.
Langeveld
secara fenomenalogis mencoba menemukan hal – hal apakah yang memungkinkan
perkembangan itu menjadi orang dewasa, dan dia menemukan hal – hal berikut :
a.
Justru karena anak itu adalah mahluk hidup (mahluk
biologis) maka dia berkembang.
b.
Bahwa anak itu pada waktu masih sangat muda adalah
sangat tidak berdaya, dan suatu keniscayaan bahwa dia perlu berkembang menjadi
lebih berdaya.
c.
Bahwa kecuali kebutuhan – kebutuhan biologis anak
memerlukan adanya perasaan aman, karena itu perlu adanya pertolongan atau
perlindunan dari orang yang mendidik mereka.
d.
Bahwa di dalam perkembangannya anak tidak pasif
menerima pengaruh dari luar semata – mata, melainkan ia juga aktif mencari dan
menemukan hal – hal baru.
Jika hal – hal yang dikemukakan di
atas itu dapat disebut sebagai azas, maka ada empat azas dalam perkembangan
itu, yaitu :
a.
Azas biologis
Anak
adalah makhluk hidup (makhluk biologis) dimana salah satu cirri makhluk hidup
adalah berkembang, maka sesuai dengan cirri makhluk hidup, anak akan mengalami
perkembangan. Supaya perkembangan anak berlangsung secara normal maka keadaan biologis
harus normal pula. Keadaan biologis yang cacat akan menimbulkan
kelainan-kelainan dalam perkembangannya. Untuk mencapai perkembangan yang
normal maka kebutuhan-kebutuhan biologis harus terpenuhi secara normal pula.
b.
Azas ketidak berdayaan
Anak
kecil adalah makhluk yang tidak berdaya, tetapisetelah dia mengalami
perkembangan dia lama kelaman akn lebih berdaya. Jika perkembangan hewan cukup
dengan insting-instingnya tetapi anak manusia hidup dalam dunia terbuka
sehingga perkembangannya tidak dibatasi oleh instingnya.
c.
Azas keamanan
Anak
memerlukan rasa aman, karena itu dalam perkembangan anak sangat perlu
kenyamanan dan adanya perlindungan dari orang yang mendidik. Inti dari
perlindungan ini adalah kasih sayang orang tua. Kurangnya kasih sayang orang tua
akan cenderung mengganggu perkembangan perasaan.
d.
Azas eksplorasi
Dalam
proses perkembangan anak semata-mata tidak hanya menerima pengaruh dari luar
semata, akan tetapi anak tersebut juga harus turut aktif mencari dan menemukan.
Hal ini dilakukan dengan cara dengan fungsi jasmaniah (mulut, kaki). setelah
bertambah umurnya eksplorasi juga dilakukan dengan fungsi panca indera. Justru
di dalam eksplorasi itulah individu itu berkembang.
Kenyataannya pertama
ialah bahwa anak itu merupakan mahluk hidup maka dia berkembang. Terutama pad
anak – anak yang masih muda dipenuhinya secara normal kebutuhan – kebutuhan
biologis itu merupakan hal yang mutlak. Contoh anak yang kekurangan makanan
pasti akan sakit, dan dalam
hal ini mengakibatkan lebih lambat perkembangannya.
Kenyataan kedua ialah bahwa pada waktu dilahirkan anak manusia adalah jauh sangat tidak berdaya jika misalnya kita bandingkan dengan anak hewan. Secara hakikat diperlukan untuk menjamin keberadaan di dunia ini, maka peranan instink dalam kehidupan manusia tidak sepenting itu. Kalau hewan hidup pada dunia yang tertutup, maka manusia hidup di dunia yang terbuka. Kenyataan yang ketiga adalah bahwa karena tidak berdayaan itu manusia yang sangat muda membutuhksn pertolongan.
Kenyataan kedua ialah bahwa pada waktu dilahirkan anak manusia adalah jauh sangat tidak berdaya jika misalnya kita bandingkan dengan anak hewan. Secara hakikat diperlukan untuk menjamin keberadaan di dunia ini, maka peranan instink dalam kehidupan manusia tidak sepenting itu. Kalau hewan hidup pada dunia yang tertutup, maka manusia hidup di dunia yang terbuka. Kenyataan yang ketiga adalah bahwa karena tidak berdayaan itu manusia yang sangat muda membutuhksn pertolongan.
PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI
1. 1413021039
Dialiran konvergensi terdapat 4 asas
dalam perkermbangan. Sebutkan dan jelaskan beserta contohnya.
Jawaban
1. Asas biologis bahwa anak adalah
makhluk hidup yang berkembang
2. Asas ketidakberdayaaan bahwa dari ketidak berdayaan untuk anak berkesempatan
untuk berkembang.
3. Asas keamanan bahwa kasih saying dan
rasa aman sangat berpengaruh terhadap perkembang.
4. Asas eksplorasi adalah proses perkembangan
yang sebenarnya mulai mengenal fungsi jasmani dan kejiwaan.
2. 1413021045
Hal apa saja yang dapat dilakukan agar
anak kecil mengtahui bakat dalam dirinya?
Jawaban
Dengan cara pengenalan lingkungan dari
orangtua kepada anaknya. Seperti, belajar berbicara,belajar berjalan dan masih
banyak lagi. Tapi, jika di lingkungan sekolah apabila ingin mengetahui secara
akurat bakat seorang anak,bisa melalui tes IQ.
3. 1413021032
Apa yang mempengaruhi aliran nativisme
pada perkembangan anak?
Jawaban
Aliran nativisme dikenal juga dengan
teori naturalism ini juga menekanan kemampuan dari dalam diri anak. Sehingga
faktor lingkungan atau faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap
perkembangan anak dalam proses perkembangan. Hasil perkembangan ini ditentukan
oleh pembawaan yang sudah di peroleh sejak lahir karena anak sejak lahir
membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang dinamakan sifat
pembawaan. Oleh karena itu, menurut
aliran nativisme pendidikan kurang berpengaruhi ,karena teori ini menekankan
pada naturalism.
4. 1413021057
Ada faktor-faktor yang mempengaruhi di
dalam aliran nativisme,tadi dijelaskan ada faktor genetic yang contoh nya Ahmad
Dani dan Maya Estianti adalah seorang musisi sehingga anaknya menjadi seorang
musisi juga. Apakah benar itu faktor genetic,bukankah itu faktor kemampuan anak
?
Jawaban
Contoh Ahmad Dani dan Maya Estianti
adalah seorang musisi sehingga anaknya menjadi seorang musisi juga, hal ini
merupakan faktor kemampuan anak. Karena apabila faktor genetic, akan beda
artinya seperti orangtuanya berambut keriting.kemungkinan anaknya berambut
keriting juga. Jika factor kemampuan anak itu berarti kemampuan yang dimiliki
anak tersebut sejak ia lahir. Sifat-sifat atau pembawaan orangtua turun ke
anaknya.
5. 1413021059
Apakah alasan anda untuk menguatkan 3
faktor yang telah dijelakan ( Nativisme, Empirisme,dan Konvergensi)
Jawaban
Menurut
Aliran nativisme, bernama Arthur Schopenhauer berperinsip bahwa nativisme
adalah pengakuan tentang adanya daya asli yang telah terbentuk sejak manusia
lahir kedunia yaitu daya – daya psikologis dan fisiologis yang bersifat
herediter.
Menurut
Aliran Empiris, bernama Jhon Lock berperinsip bahwa segala sesuatu yang
terdapat pada jiwa manusia dapat diubah oleh pendidikan,mulai dari Watak, sikap
dan tingkah laku manusia dapat diubah oleh pendidikan dan dialiran ini
pendidikan mempunyai banyak pengaruh penanan penting dalam kehidupan.
Menurut
Aliran Konvergensi, bernama Louis William Stem
berprinsip bahwa aliran ini merupakan gabung antara aliran nativisme dan
aliran empirisme yaitu berpendapat bahwa anak lahir didunia ini telah memiliki
bakat baik dan buruknya, selanjutnya perkembangan anak dipengaruhi
lingkungan yang kemungkinan sudah dibawa
sejak lahir.
Karena
dalam masing – masing aliran memiliki keterkaitan satu sama lain. Tidak ada
yang sempurna dan tidak ada juga yang tidak baik.Ketiga aliran tersebut saling
melengkapi .Karena masing –masing aliran-aliran tersebut dilihat dari kenyataan
atau fakta yang ada dalam kehidupan nyata. Sebelumnya juga pandangan
masing-masing para ahli berbeda, sehingga menghasilkan pendapat yang
berbeda-beda pula. Seiring berjalannya waktu, aliran-aliran itu akan di
kembangkan oleh filosof-filosof yang lainnya sampai sekarang yang diyakini saat
ini yaitu
aliran konvergensi.
6. 1413021035
Bagaimana cara mengembangkan anak
menurut aliran empirisme ?
Jawaban
Dengan cara mendalami bakat yang dimiliki anak tersebut,seperti
contohnya apabila seorang anak hobi dalam menari. Anak tersebut akan dianjurkan
untuk mengikuti les menari,atau mengikuti ekstra kulikuler tari di sekolahnya.
Hal itu untuk mengembangkan bakat menari yang telah dimiliki anak tersebut.
7. 1413021043
Apakah bisa watak seorang anak dirubah
?
Jawaban
Bisa,tapi untuk merubah watak tersebut
perlu proses dan waktu yang lama tidak seperti memakan cabai langsung terasa
pedasnya. Semua hal yang terjadi apabila berubah pasti memerlukan proses tidak
bisa instan.
DAFTAR
PUSTAKA
Darkusno, Koko.2009.Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan. Tersedia pada http://file.upi.edu/pdf.
diakses tanggal 4 September 2014
Djumransjah,H.M.2006.Filsafat Pendidikan.Jawa
Timur:Bayumedia
Purwanto, Remaja RosdakaryaNgalim. 1994. Ilmu
Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung.
Sanaky.2010.Aliran-aliran Pendidikan. Tersedia
pada http://sanaky.com/wp-content/upload/pdf.
diakses tanggal 4 September 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar