Selasa, 11 Oktober 2016

RESENSI NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN



Resensi Novel : Surat Kecil Untuk Tuhan

        I.            IDENTITAS BUKU

Ø  Judul Novel                 :           Surat Kecil Untuk Tuhan
Ø  Tahun                          :           Agustus 2008
Ø  Penulis                         :           Agnes Davonar
Ø  Penerbit                       :           Inandra Publisher
Ø  Jumlah halaman           :           230  halaman
Ø  Kategori                      :           True Story
Ø  Cetakan                       :           ke-8
Ø  Jenis Cover                  :           Soft Cover


      II.            ISI BUKU

A.    Sinopsis  :
Kisah Nyata Gadis Berusia 13 Tahun Bertahan Hidup Dari Kanker Ganas Paling Mematikan Di Dunia
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan…
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
Terjadi pada orang lain
Cuplikan di atas adalah sepenggal bait dari tulisan Keke, seorang penderita kanker ganas yang menyerang bagian wajah, Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak pertama di Indonesia. Keke atau Gita Sesa Wanda Cantika adalah seorang gadis remaja berusia 13 tahun ketika divonis memiliki penyakit kanker mematikan tersebut yang dapat membunuhnya dalam waktu 5 hari. Kanker jaringan lunak itu menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat buruk menjadi seperti monster. Walau dalam keadaan sulit, Keke terus berjuang untuk tetap hidup dan tetap bersekolah layaknya gadis normal lainnya.
Mendengar vonis tersebut, sang Ayah, Joddy Tri Aprianto tidak menyerah. Ia terus berjuang agar sang putri kesayangannya itu dapat terlepas dari vonis kematiannya. Perjuangan sang ayah dalam menyelamatkan putrinya tersebut begitu mengharukan.
Perjuangan panjang Keke dalam melawan kanker ternyata membuahkan hasil. Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama dengan keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia dalam menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi di Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua dokter di dunia bertanya-tanya.
Namun kanker itu kembali setelah sebuah pesta kebahagiaan sesaat. Keke sadar jika nafasnya di dunia ini semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia justru bersyukur mendapatkan sebuah kesempatan untuk bernafas lebih lama dari vonis 5 hari bertahan hingga 3 tahun lamanya, walau pada akhirnya ia harus menyerah. Dokter pun akhirnya menyerah terhadap kankernya. Di nafasnya terakhir itulah ia menuliskan sebuah surat kecil untuk Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada lagi air mata di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun.
Hingga pada tanggal 25 Desember 2006, Keke menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 11 malam. Tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan idul fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya. Namun kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata berjatuhan ketika membaca kisahnya lewat buku Surat Kecil Untuk Tuhan. Pesan Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman.

B.     UNSUR INTRINSIK :

Ø  Tema :Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas (Rabdomiosarkoma),tetapi memiliki semangat untuk Hidup.

Ø   Tokoh :

1. Keke
2. Ayah Keke
3. Andi
4. Pak Iyus
5. Sahabat Keke (Fadha, Maya, Shifa, Ida, Andhini)
6. Kak Kiki
7. Kak Chika
8. Dr. Adhi
9. Dr. Mukhlis

Ø  Penokohan :
·         Keke (Tokoh utama yang Berperan Sebagai  “Aku”) :
                 Seorang remaja yang aktif, percaya diri dan Cerdas. Hal ini dapat dilihat dari Bacaan hal 11 : “Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah sambil menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah.Aku sering ikut ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak kelas dan kedua kakakku. Selain itu, aku juga suka ikut membantu mereka untuk membuat mading (Majalah Dinding). Kemudian aku diarahkan oleh kakak kelasku menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku berbakat menggambar dan daya imajinasiku tinggi. Begitu kata mereka.
MemilikiKeinginan dan cita-cita dirinya sendiri,walau hidupnya tidak akan lama-
      Lagi Hal 46 : “Rasa sakit pada hidungku mulai terasa lebih menyakitkan,disertai ngilu dibagian rahang yang menghambat pernafasanku.Aku hanya bertahan untuk tidak membuat tubuhku seolah sakit.”
Hal 61 :” Aku pun kembali memakan tumbuhan itu dengan sedikit air mata berjatuhan tapi sekali lagi ayah menunjukan tekad kepadaku agar terus berusaha”
Hal 62 :”Itulah yang membedakan putriku dengan yang lain. Dia adalah gadis kuat dan penuh dengan ketegaran dalam mengahadapi cobaan berat “
Hal 89 :” Aku tidak boleh ikut menangis bila mereka menangis.Kalau aku menangis itu sama saja aku bersedih dan itu akan membuat mereka tidak berhenti menangis. Aku pun tersenyum pada mereka. Lalu berkata “Kalian semua jangan menangis,kan keke tidak apa-apa. Kalau kalian nangis,keke jadi mau tidur lagi aja ..hehhe…””
Hal 123 :” Ayah jangan meminta maaf,karena keke telah ikhlas menerima semua cobaan ini .. Keke aja kuat. Ayah juga harus kuat..dan kita sama-sama hadapi semua ini sebagai kasih saying Tuhan sama Keke”
 Hal 179 :” Aku ingin buktikan kalau kanker ini bukan halangan bagiku untuk bersekolah. Rasa sakit kepalaku atau ngilu akan kutahan.”
.Hal 11 :” di dalam pikiranku selalu teringat nasehat ayah dan aku ingin membuat orang tuaku bangga.”

·         Ayah Keke (Dalam cerita Disebut “Ayah”) :
Seorang ayah yang bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.Hal ini dapat dilihat dari Bacaan Hal 61 :
“Aku menolak di gigitan kedua, tetapi ayah dengan setia berada disam-pingku dan terus memberikan dukungan kepadaku sambil merayuku untuk memakan obat-obat herbal tersebut.’Ayo, Keke…Dimakan sayang… kan
Kamu mau sembuh.Kita berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu sembuh. Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah karena kamu dibe-rikan kesehatan.Kamu mau kan sayang…??? Kata Ayah’ “  

Tidak gampang menyerah. Hal 65 :”Aku kini lebih sering menghabiskan waktuku untuk selalu berkeliling dengan ayah dari satu kota ke kota lain mencari pengobatan alternative untuk menghidari operasi “                   
hal 77:”Bagiku,ia adalah ayah yang sungguh luar biasa. Tidak ada kata pantang menyerah darinya untuk menyelamatkan hidupku dari kanker ini.”
      
·         Andi :
Pehatian dan Penyayang.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 72. :
 “Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa-diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya?! Keke yang sesu-ngguhnya adalah orang yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah. Keke yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum dan riang dalam keada-
            an apapun! “ Ujar Andi.
Hal 32 :”mau andi maintain obat flu di UKS nggak ?”
Hal 82 :”Dan yang paling membuatku menjadi lebih semangat,Andi Kekasihku juga hadir untuk memberikan dukungan untukku.”

·         Pak Iyus :
Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke. Hal ini dapat dilihat Dari bacaan Hal 113 :
 “Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir.Ada ayah,ada kak Chika,ada kak Kiki dan ada pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja. Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan kita lanjutkan Makan kita ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda.


·         Sahabat-Sahabat Keke. (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)
Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke baik, setia Kawan.
hal. 67 :”Dan yang paling membuatku bersemangat saat ini karena teman se-gengku mau ikut untuk mengantar aku pergi ke lokasi yangjauh itu. Aku tidak menyangka mereka rela minta izin untukku.
Hal 82 : “ Aku begitu bahagia saat melihat seluruh teman-temanku datang.
Hal 91 : “ Aku idak perlu merasa kesepian karena teman-temanku juga bergantian setiap hari menemani aku. Jadi rasa capek itu hilang,yang ada rasa bangga terhadap teman-temanku yang selalu setia menemaniku.”

Hal ini dapat dilihat dari Bacaan Hal 99 :
“Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu..

Kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku.Rasa lembut meja coklat
Ini nyaris telah kulupakan. Fadha dan Sahabat-sahabatku hanya tersenyum
Padaku sambil berkata……
“Welcome back,Keke..!!” Ujar Mereka..”
Hal 160 :”Untuk sahabat kami,Keke. Kami selalu ada dihatimu. Dan selalu bersamamu untuk selamanya. Disini kamimenunggumu untuk kembali.”

·         Bibi :
 Seorang Pembantu rumah tangga yang baik dan perhatian kepada Keke.
 Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 13-14 :
 Ayah sudah menunggu di mobil bersama supirnya. Aku berlari menuju bangku belakang.Lalu ayah berkata padaku,“Lama banget sih… Katanya mau latihan dulu sebelum upacara pagi ini! “
“Aduh ayah.. Maaf, tadi kesiangan sedikit.. “ Lalu Bibi memberikan roti kepada ayah untuk diberikan padaku“Ini, makan roti yang sudah disiapkan Bibi!”


·         Kak Kiki :
Suka Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.Hal ini dapat dilihat dari Bacaan Hal 29:
“Kak Kiki tidak percaya begitu saja.Saat aku lengah, dia langsung mencopot Kacamata hitamku. Akhirnya semua pun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa kakakku meledak dan ia terlihat senang melihat wajahku. Untungnya ayah langsung melotot ke arah kakakku dan kak Kiki pun terdiam. Ayah mem-perhatikan keadaan mataku. Ia sedikit panik melihat aku bisa tertular penyakit mata karena sejak kecil aku terbilang jarang sakit.”

·         Angel
Sombong dan suka mengejek sesama temannya.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 33 : Sebelum pertandingan,Angel sempat mendatangi timku.
 “Aduh, kayaknya kalau memang dengan keadaan musuh yang sakit nggak enak juga ya? Tapi apa boleh buat.. Kita terpaksa harus menang dengan keadaan kayak gini!”
 Fadha langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani ejekan Angel.
  “Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat
ngalahin kita.. Daa…
 “Ucap Angel sambil meninggalkan kami”.

Tetapi dia juga cepat tersentuh,dan mau meminta maaf pada oranglain

·         dr.Adi Kusuma :
Seorang Dokter yang pertama merawat Keke ketika Keke sakit.dr.Adi sangat baik merawat Keke. Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 35-36 :
 “Jadi, Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampe mimisan gitu?”
  “Hmm.. Sampai sejauh ini sih saya kira Sinus. Tapi belum tau juga kalau belum di Ronsen. Sekarang saya tulis resep aja. Kalau bisa sih Keke jangan sekolah dulu selama proses pengobatan..”
 “Iya..” Jawabku singkat.
  “Obat ini diminum dulu secara teratur selama 5 hari. Bila tidak ada perubahan, saya akan buat surat pegantar ke dokter THT (Telinga Hidung Tenggorokan).”Ujar dokter Adi Kusuma.

·         Prof.Mukhlis :
Seorang Profesor yang ahli dalam bidang kanker.Prof Mukhlis sangat berjuang dalam mengatasi penyakit kanker Keke.Hal ini dapat dilihat dari bacaan
hal 77 :”Saat melihatnya aku merasakan keramahan dari sosoknya.”
Hal 78 :” Berbeda dengan yang lainnya,Prof.Muklis lebih ingin berbicarapribadi padaku.Beliau orangnya hangat dan baik.
Hal 115 :”Kekuatan yang paling membuat keke sanggup bertahan adalah diri anda,Pak Joddy. Tunjukan kekuatan itu untuk membuat keke lebih kuat dari siapapun.”
    
 Hal 115 :
            “Kita coba lakukan hal yang sama, yaitu dengan proses kemoterapi satu
            Seri lagi,dilanjutkan dengan  Radioterapi dengan disinar. Jika ini belum ber-
            Hasil maka akan saya diskusikan dengan teman-teman saya di Universitas
            Indonesia. Kita bedoa saja, semoga cara ini berhasil.” Kalimat pesimis dari
            Prof Mukhlis.


·         Latar/setting :  
Latar tempat kejadian dalam cerita ini adalah di Kota Jakarta.
                                    Tepatnya di kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke
Pedagang Kaki lima
Latar waktu kejadian dalam novel tersebut adalah malam Hari
Suasana Kejadian dalam novel tersebut adalah Menyenangkan
Ketiga latar dalam kutipan novel tersebut terungkap dalam
cerita pada Bacaan Hal 111.  “ . . .Ayah pun mangajak kami makan malam diluar sambil
            menikmati udara malam Kota Jakarta, karena hari ini menu makan malam 
            kami tidak tersedia. Sejenak kami menikmati sea food di kaki lima yang
            enak di kawasan Green Garden.Aku senang kami bisa tertawa bersama-
            sama dan aku berhasil melenyapkan rasa gundah dihati ayah dan kakak-
kakakku.”
           

• Alur/plot : Dari kutipan novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang
                        Bersifat maju.Jalinan cerita disusun berdasarkan urutan waktu-
                        yang berjalan ke depan.Bukan berbalik ke masa lalu/lampau.


Tahap perkenalan/Penyituasian :
   Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :
   Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya….Ok!
   Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
   Bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat
   Saja.Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….
   Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
   Chika adalah kakak tertuaku.Dia lebih tua 8 tahun dari aku. Saat ini selain
   kuliah, dia juga bekerja di salah satu Free Magazine di Jakarta. Tentu saja
   dia adalah kakak kebanggaanku karena ia dapat membagi waktu antara
   kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orangtua kami.
2.Tahap permunculan konflik :
   Tahap ini dapat dilihat dari bacaan hal 28 :
   Setelah kakakku sembuh, sepertinya ada yang aneh ketika aku terbangun di pagi hari.
   Aku merasa mataku terasa perih .aku segera melihat di cermin di lemari kamar.
   Astaga!! Mataku memerah.Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi!
   Aku  tertular penyakit mata Dari kakak. Aku memang sudah berpikir akan menerima
   penyakit   ini karena Karma meledek kak kiki. Kalau sudah begini aku hanya bisa
   pasrah. Mungkin aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Untuk menghindar
    keadaan  memalukan, aku sengaja memakai kacamata hitam saat hendak makan pagi.
   Rasanya malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat wajahku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar