BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebelumnya telah
banyak dibahas mengenai muatan listrik yang diam. Dalam hal ini akan ditinjau
muatan yang bergerak beraturan. Pernyataan ini memberikan petunjuk bahwa kita
akan berhadapan dengan penghantar listrik, karena menurut definisi, penghantar
adalah bahan yang membawa muatan di dalamnya, yang bebas bergerak dalam medan
listrik tunak. Definisi sebelumnya tidak hanya mencakup penghantar yang lazim,
seperti misalnya logam dan lakur, tetapi juga semikonduktor, elektrolit, gas
terion, dielektrik tek sempurna, dan bahkan ruang hampa udara di sekitar katoda
yang memancarkan ion akibat panas. Di dalam banyak penghantar pembawa muatannya
adalah elektron. Dalam hal ini muatan dapat dibawa oleh ion positif maupun ion
negatif.
Muatan yang bergerak membentuk arus dan
proses pengangkutan muatan disebut penghantaran. Tepatnya arus listrik
didefinisikan sebagai laju pengangkutan muatan melalui permukaan tertentu dari
sistem hantar (misalnya, melalui tampang melintang sebuah kawat tertentu).
1.2. Rumusan Masalah
Bertolak dari
latar belakang, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah sebagai berikut.
1.2.1. Apakah
pengertian dari arus listrik?
1.2.2. Bagaimanakah
pengertian dari rapat arus listrik dan apa maksud dari jumlah arus listrik
bersifat konservatif?
1.2.3. Bagaimanakah
perumusan persamaan kontinuitas?
1.2.4. Apakah gaya gerak listrik?
1.1. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan
latar belakang di atas, maka adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.1.1. Mendeskripsikan
pengertian arus listrik.
1.1.2. Menjelaskan
pengertian rapat arus listrik dan jumlah arus listrik bersifat konservatif.
1.1.3. Merumuskan
persamaan kontinuitas.
1.1.4. Mengetahui pengertian dan perumusan gaya gerak listrik .
1.2. Metode Penulisan
Adapun
metode penulisan dari makalah ini adalah menggunakan metode kajian pustaka, di
mana penulis menyusun makalah ini dengan mengumpulkan berbagai sumber dari
buku-buku dan memadukannya sesuai dengan topik bahasan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Arus Listrik
Arus listrik yang mengalir pada penghantar dapat berupa arus searah atau
direct current (DC) dan dapat berupa arus bolak-balik atau alternating
current (AC). Aliran arus listrik pada kawat kita kenal sebagai arus listrik.
Aliran muatan dapat berupa muatan positif (proton) dan muatan negatif
(elektron). Pada dasarnya rangkaian listrik
dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup.
Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum
dihubungkan dengan sumber tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup
adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber tegangan.
Arah aliran elektron dari potensial
rendah ke potensial tinggi (berlawanan dengan arah aliran muatan
positif). Namun hal ini tidak menjadikan
masalah, karena banyaknya elektron yang mengalir dalam suatu penghantar sama dengan banyaknya muatan listrik positif yang mengalir, hanya arahnya yang berlawanan. Jadi, arus listrik tetap didefinisikan berdasarkan aliran muatan positif yang disebut arus konvensional
masalah, karena banyaknya elektron yang mengalir dalam suatu penghantar sama dengan banyaknya muatan listrik positif yang mengalir, hanya arahnya yang berlawanan. Jadi, arus listrik tetap didefinisikan berdasarkan aliran muatan positif yang disebut arus konvensional
Arus listrik didefinisikan sebagai
perubahan muatan yang pindah melewati suatu titik per satuan waktu di dalam
sistem yang berkonduksi. Dalam konduktor padat sebagai pembawa muatan adalah elektron
bebas dan dalam konduktor cair atau elektrolit pembawa muatannya adalah ion.
Elektron bebas dan ion dalam konduktor bergerak karena pengaruh medan listrik.
Dalam bahan isolator, elektron bebas terikat kuat pada masing-masing atom,
sehingga bahan isolator tidak dapat menghantarkan arus.
Aliran Muatan Listrik
Apabila
diperhatikan sebuah titik dalam kawat pengantar listrik, yaitu titik P, jika
dalam Δt pada titik P itu lewat
muatan Δq maka dapat didefinisikan
arus listrik I atau aliran muatan
dengan arus listrik rata-rata
Keterangan:
I : kuat arus listrik
(A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)
Apabila muatan
proton = e dan dalam Δt lewat di P sebanyak N proton, maka
Arah arus listrik sama dengan berlawanan
dengan muatan negatif bergerak (elektron bergerak).
Jika
muatan tidak bergerak secara uniform dalam selang waktu, maka kita definisikan
arus sesaat I sebagai laju sesaat dari aliran muatan.
Kalau
I besarnya konstan, maka arus semacam ini disebut dengan steady current. Satuan SI kuat arus listrik adalah ampere.
Berdasarkan
rumus
Atau didapatkan
Coulomb = ampere-sekon
Berdasarkan
persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa satu coulomb adalah muatan listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu
penghantar dengan arus listrik tetap satu ampere dan mengalir selama
satu sekon.
Arus listrik adalah
besaran skalar, karena baik dq maupun dt adalah besaran skalar, sehingga I juga
skalar. Yang mengalir dalam penghantar sebenarnya adalah elektron yang
bermuatan negatif yang tertarik ke arah kutub positif baterai (sumber
tegangan), sedangkan arah arus listrik adalah dari kutub positif ke kutub
negatif. Jadi arah arus listrik sama dengan arah pembawa muatan positif yaitu
sama dengan arah medan listrik E pada titik tersebut.
Arus
listrik I adalah sama untuk semua penampang penghantar, walau luas penampang
mungkin berbeda pada titik yang berbeda. Tetapnya arus listrik ini diperoleh
karena muatan harus kekal, di mana muatan tersebut tidak menumpuk terus-menerus
atau mengalir terus-menerus dari suatu titik di dalam penghantar.
2.2. Pengertian Rapat Arus Listrik dan
Jumlah Arus Listrik Bersifat Konservatif.
Ilustrasi
untuk arus yang bergerak sepanjang kurva geometri seperti pada gambar 2. Tanda
panah menyatakan arah I dan ds adalah pergeseran sepanjang garis. Kondisi yang
diidealkan ini dapat bermanfaat untuk menjelaskan aliran muatan di dalam kawat
yang sangat kecil atau di dalam berkas luas penampang kecil. Arus ini disebut arus filamenter. Kita juga kondisikan di
mana aliran muatan terdistribusi melalui volume atau permukaan dan kita akan
deskripsikan hal tersebut. Kita dapat mengkaji hal ini dengan memperkenalkan
konsep rapat arus.
|
Pertama-tama
kita akan tinjau rapat arus volume J. Arah rapat arus ini searah dengan arah
aliran muatan dan besarnya J diberikan oleh besarnya arus per satuan luas atau
muatan per satuan luas per satuan waktu. Kita dapat secara simultan mengilustrasikan
definisi ini dengan menggunakan ilustrasi gambar 3. Misalkan kita temukan
muatan ∆q dalam interval waktu ∆t, yang dilewatkan melalui elemen luas ∆a pada
ujung kiri yang mana tegak lurus dengan J. Dengan menggunakan persamaan = ∆q/∆t, maka
diperoleh ∆q = ∆t = ∆a ∆t karena adalah rata-rata arus
per satuan luas, tetapi semua muatan yang lewat melalui ∆a mengisi ∆τ dari
silinder yang panjangnya ∆l. Dengan demikian,
kita dapatkan ∆q = ρ ∆τ = ρ ∆a ∆l, dengan
ρ adalah rapat muatan volume. Selanjutnya kita dapat menentukan rata-rata rapat
arus yaitu = ρ (∆l/∆t) = ρ. Dengan menyatakan laju rata-rata
muatan. Sekarang hubungan ini jelaslah untuk sesaat dan karena arah J
didefinisikan searah dengan arah aliran yakni v, maka dapat ditulis :
Syarat
batas yang cocok untuk rapat arus pada permukaan kontinuitas adalah
Di mana adalah rapat
arus permukaan untuk arus rata (Steady
Current) berlaku
Dan
Arah
sama dengan arah muatan positif yang bergerak,
besarnya vektor adalah γ sama dengan arus per unit luas lewat
permukaan tegak lurus pada arah arus atau pada muatan per satuan waktu per
satuan luas.
|
Besaran
dapat juga ditulis
dengan :
= I/A = ρ v
= rapat arus (ampere/m2)
Ρ = muatan/volume (coulomb/m3)
V = kecepatan
muatan (m/s)
Jadi, ρ v
satuannya coulomb/m3 x m/s
=
coulomb/m2 sekon
=
ampere/m2
Jika dan elemen luas da tidak sejajar, maka :
|
Seterusnya untuk muatan
terikat dengan rapat muatan ρb. Dalam peristiwa polarisasi muatan
yang memisahkan diri tentu bergerak. Dalam hal ini terjadi arus muatan terikat
dengan rapat arus terikat sama dengan Jb. Dalam peristiwa polarisasi
baur charge (muatan terikat), yaitu
muatan yang terpisah adalah konservatif. Jadi untuk muatan terpisah atau muatan
terikat pada polarisasi berlaku :
Berdasarkan rumus didapatkan :
Di mana Jb = rapat arus
terikat disebut juga rapat arus polarisasi sebagai akibat peristiwa polarisasi.
Karena
jumlah total muatan konservatif maka muatan bebas juga konservatif. Karena itu dapat ditulis :
Untuk steady current berlaku :
Arus
bebas dibedakan menjadi arus konduksi dan arus konveksi.
Contoh
Soal :
Muatan dipindahkan dari
sebuah bola dengan sebuah kawat. Muatan pada bola pada setiap saat diberikan
dengan persamaan :
Q
= 10-3l-2t
Di
sini Q dalam Coulomb dan t dalam sekon. Tentukan arus dalam kawat
pada saat t = 0 dan t = 2 sekon
untuk l = 1 m!
Penyelesaian
:
Dengan
menggunakan persamaan :
Arus i = = = -2.10-3l-2t
A
Pada saat t = 0
sekon : i = -2.10-3l-2t
A = -2.10-3 A = -2 ma
Pada saat t = 2 sekon : i = -2.10-3l-2t A = -2.10-31-2.2
A = 20 x 10-5 A
2.3. Perumusan Persamaan Kontinuitas
Dari hasil eksperimen, ditemukan bahwa jumlah muatan
listrik bersifat konservatif. Kita dapat
mengungkapkan hal ini sebagai hukum yang fundamental dari muatan. Untuk
mengkaji hal ini, Perhatikan gambar
berikut!
|
Permukaan S adalah permukaan diam dan tentunya
membatasi volume V. Dalam hal ini kecepatan muatan keluar dari permukaan S
harus sama dengan kecepatan berkurangnya muatan dalam V. Sedangkan jumlah total
muatan harus tetap.
Kalau Q sama dengan jumlah muatan dalam V maka
didapatkan,
kecepatan pengurangan Q (arus listrik)
:
Diambil dari persamaan terakhir yang menggunakan teorema divergensi,
Menjadi
Karena muatan adalah kekal pada semua titik, bukan pada bagian volume
tertentu, integral dapat dilakukan pada sembarang volume. Jadi persamaan
sebelumnya selalu benar hanya jika integralnya adalah nol, dengan demikian,
Persamaan ini
disebut sebagai persamaan kontinuitas. Dan dalam pernyataan matematika hasil eksperimen yang
fundamental muatan neto adalah fundamental. Prosesnya dicontohkan sebagai
berikut : “produksi pasangan “ dan “anihilasi”, katakanlah elektron dan
positron, tidak menyimpang hasilnya karena muatan neto adalah konstan. Hasil
yang sama ditemukan untuk kasus yang lebih rumit di dalam reaksi nuklir dan
fisika energi tinggi dimana partikel dalam jumlah besar dihasilkan, dalam semua
kasus, muatan neto adalah kekal.
Karena semua muatan adalah
kekal, ρ dan J secara jelas
rapat muatan total dan rapat arus total. Dimisalkan bagian komponen-komponennya,
dimulai dengan rapat muatan terikat ρb. Di dalam proses dari polarisasi material, muatan
terikat akan secara umum bergerak. Dengan demikian dapat didefinisikan rapat
arus muatan terikat sebagai Jb. Karena proses polarisasi melibatkan
hanya pemisahan muatan terikat, atau reorientasi dipol, muatan terikat
diperlukan kekal. Jadi, kita harus mempunyai persamaan kontinu untuk muatan
terikat terpisah yaitu:
Jika kita tulis ρb = - . P,
sehingga diperoleh
Dan karena hal ini terpenuhi dimana-mana, maka kita dapat menulis:
Persamaan tersebut
menunjukkan rapat arus terikat. Arus ini sering disebut rapat arus polarisasi
yang merupakan sekuensi dari proses polarisasi.
Karena muatan total adalah kekal, maka berdasarkan
persamaan kontinuitas dan persamaan muatan terikat, maka muatan bebas harus
kekal juga, dapat ditulis :
Untuk arus steady, maka
berlaku:
Arus bebas biasanya
sering diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu arus konduksi dan arus
konveksi. Secara umum dapat dikatakan arus konduksi merupakan gerakan muatan di
dalam konduktor, yaknni material yang telah berisi muatan bergerak yang
merupakan sifat intrinsik material tersebut. Contoh yang paling umum adalah
arus di dalam logam.
Arus konveksi
biasanya diasosiasikan dengan gerak partikel bermuatan di dalam aliran fisis
melalui ruang kosong seperti berkas ions, berkas elektron di dalam tabung
vakum, partikel bermuatan di dalam angin matahari dan lain sebagainya. Kelompok
ini dapat juga berupa gerakan fisis benda bermuatan makrokospis seperti gerak
serpihan kaca yang telah bermuatan positif dengan cara menggosok-gosokkan.
2.4. Gaya Gerak Listrik
Untuk menggerakkan
muatan listrik di dalam bahan konduktor, perlu ada gaya pendorong. Gaya
pendorong ini dipasok oleh emf atau ggl, singkatan dari elektromotive force
atau gaya gerak listrik. Bagi bahan
tertentu seperti tembaga, aluminium, perak, yang dikategorikan sebagai
konduktor terdapat hubungan linier antara rapat arus J dengan gaya per satuan muatan f atau ditulis J = sf, dengan s disebut konduktivitas listrik suatu
bahan, yang satuannya siemens = (Wm)-1
dan 1/s disebut
resistivitas atau hambat jenis bahan yang satuannya ohm-meter.
Dalam fisika, dikenal
adanya hukum ohm dalam bentuk:
J
= sE
Dan dari sini dapat
diperoleh rumus yang lebih dikenal yaitu:
V = IR
Dengan R sebagai hambat
resistor dengan satuan W
= Volt/Ampere
Konduktivitas s di dalam suatu bahan homogen akan
mengakibatkan arus listriknya mantap bila dipenuhi ketentuan:
Ñ
. E
= (1/s) Ñ.
J
Hal ini berarti rapat
muatan r pada setiap
titik di dalam bahan adalah nol.
Bila ada sumber ggl
yang dihubungkan dalam suatu rangkaian listrik, maka gaya yang mendorong muatan
adalah f = fs + E, dengan
fs merupakan gaya per
satuan muatan pada sumber, E adalah medan elektrostatik yang mengkomunikasikan
pengaruh sumber ke setiap bagian dari rangkaian. Jenis fs dapat berbeda beda
tergantung dari jenis sumber yang digunakan seperti:
1) Untuk
baterai berbentuk gaya kimia.
2) Untuk
kristal piezolistrik berbentuk tekanan mekanis yang berubah menjadi impuls
listrik.
3) Untuk
termokopel berupa gaya yang disebabkan adanya gradien suhu.
4) Untuk
fotosel berupa gaya karena penerapan cahaya.
Selanjutnya, GGL dapat dirumuskan
sebagai:
E
=
Berupa usaha yang diperlukan (=dW) untuk
memindahkan muatan sebesar dq. Dilihat satuannya E dalam volt, dW dalam joule
dan dq dalam coulomb. Jadi, E= 6V, berarti perlu usaha sebesar 6 Joule untuk
memindahkan muatan sebesar 1 coulomb pada suatu rangkaian, sehingga:
E
=
=
=
IR
Menyatakan berapa arus I yang
mengalir dalam rangkaian yang kawatnya berpenampang A, dengan hambatan totalnya
adalah R.
Contoh soal:
1.
Diketahui
suatu kawat dengan penampang bulat, jejari R dan diketahui rapat arusnya J= kr,
dengan r = jarak dari sumbu kawat dan k = konstanta. Tentukanlah arus total
yang melalui kawat...
Penyelesaian:
berdasarkan persamaan :
berdasarkan persamaan :
J
= dI/da^ dan J = rv
Maka,
J da^ = dI, dengan da^ = rdqdr
I
=
2.
Diketahui kawat silinder dengan luas
penampang A dan panjang L, terbuat dari bahan yang konduktivitasnya s,
ke dua ujung kawat diberi beda potensial V, tentukan arusnya...
Penyelesaian:
Ambil
dI=
J da^ lalu
integrasikan maka diperoleh
I
= J da^ = JA = sEA, denga E = V/L, diperoleh: I = sAV/L
Berdasarkan
hubungan V = IR, maka R = L/sA
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
pemaparan sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1.
Arus listrik didefinisikan sebagai
perubahan muatan yang pindah melewati suatu titik persatuan waktu di dalam sistem
yang berkonduksi. Apabila diperhatikan
sebuah titik dalam kawat pengantar listrik yaitu titik P, jika dalam Δt pada titik P itu lewat muatan Δq maka dapat didefinisikan arus listrik
I atau aliran muatan dengan
Arus listrik rata-rata
2. Persamaan
kontinuitas dirumuskan sebagai
3. Rapat
arus listrik dirumuskan sebagai
= I/A = ρ v
Sedangkan untuk rapat arus terikat
dirumuskan sebagai
yang
disebut juga rapat arus polarisasi sebagai akibat peristiwa polarisasi. Karena
jumlah total muatan konservatif maka muatan bebas juga konservatif.
Karena
itu dapat ditulis :
DAFTAR PUSTAKA
Giancolli, Douglas C. 2001. Fisika. Jakarta:
Erlangga.
Loeksmanto, W.
1993. Medan Elektromagnet. Bandung:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Perguruan Tinggi proyek
Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.
Ngurah, A. A. G. 2006. BAhan Kuliah Listrik Magnet. Singaraja:
(tidak diterbitkan)
Reitz, R. 1993. Dasar Teori Listrik Magnet. Bandung:
Penerbit ITB.
Resnick & Halliday. 1984. Fisika Jilid 2. Jakarta :Erlangga
Sujanem, R.
2001. Bahan Ajar Listrik Magnet.
Singaraja (tidak diterbitkan)
Suyoso.2003. Listrik Magnet (Common Textbook).
Yogyakarta: Jurusan Fisika Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Yahdi, U. 1991. Pengantar Fisika Listrik Magnet. Depok:
Gunadarma
http://fisikazone.com/arus-listrik/